Pasukan-pasukan tempur khusus ini ditampilkan dan bertugas di
saat-saat genting. Salah satu contoh adalah pengamanan dari teror dan penjagaan
benda berharga yang dimiliki negara. Berikut ini adalah beberapa jenis pasukan
elit yang dimiliki pemerintah kita Indonesia, masing-masing pasukan punya
kelebihan dan keterampilan khusus, baik untuk bertahan ataupun untuk kesuksesan
misi, simak berikut ini dan tentukan favorit anda.
Korps Brimob
Brimob termasuk satuan elit dalam jajaran kesatuan Polri, Brimob
juga tergolong ke dalam sebuah unit paramiliter ditinjau dari tanggung jawab
dan lingkup tugas kepolisian.
Densus 88 antiteror
Detasemen Khusus 88 atau Densus 88 adalah satuan khusus Kepolisian
Negara Republik Indonesia untuk penanggulangan teroris di Indonesia. Detasemen
88 dirancang sebagai unit antiteroris yang memiliki kemampuan mengatasi
gangguan teroris mulai dari ancaman bom hingga penyanderaan.
Batalyon Raider
Batalyon Raider adalah satu batalyon pasukan elit infanteri
Tentara Nasional Indonesia (TNI. Raider adalah kualifikasi prajurit Tentara
Nasional Indonesia (TNI) yang dilatih untuk menguasai 3 kemampuan. Kemampuan
tersebut adalah, Kemampuan sebagai pasukan anti-teroris untuk pertempuran jarak
dekat. Kemampuan sebagai pasukan lawan gerilya dengan mobilitas tinggi.
Kemampuan untuk melakukan pertempuran-pertempuran berlanjut (panjang).
Kostrad Tontaipur
Peleton Intai Tempur (Tontaipur) merupakan satuan elite Kostrad
terbaru, diresmikan pada tanggal 4 Agustus 2001. Setelah latihan secara
intensif selama lima bulan, 97 pasukan yang diseleksi dari Brigade Infantri 9
dan Brigade Infantri 13 Kostrad menjadi prajurit-prajurit pertama satuan elite
ini. Sesuai kualifikasinya, Tontaipur akan diterjunkan untuk misi pengintaian
jarak jauh ke wilayah musuh dan melakukan penghancuran terhadap sasaran-sasaran
penting. Diantara perlengkapan yang dibawa, mereka akan dibekali senapan serbu
khusus berikut teropong bidik malam (NVG, night vision goggle). Tiap personel
Tontaipur ini memiliki kemampuan operasi sekaligus di tiga matra, yakni di
darat, laut, dan udara. Uji coba pertama bagi Tontaipur adalah operasi
penumpasan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Phaskhas TNI-AU
Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (disingkat Korpaskhasau,
Paskhas atau sebutan lainnya Baret Jingga), merupakan pasukan (khusus) yang
dimiliki TNI-AU. Paskhas merupakan satuan tempur darat berkemampuan tiga matra:
laut, darat, udara. Dalam operasinya, tugas dan tanggungjawab Paskhas lebih
ditujukan untuk merebut dan mempertahankan pangkalan udara dari serangan musuh,
untuk selanjutnya menyiapkan bagi pendaratan pesawat kawan. Kemampuan ini
disebut dengan Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara Depan
(OP3UD).
Kopaska TNI-AL
Komando Pasukan Katak atau lebih dikenal dengan sebutan Kopaska
didirikan 31 Maret 1962 oleh Presiden Sukarno untuk mendukung kampanye militer
di Irian Jaya. Satu grup di Armada Barat di Jakarta, dan satu grup di Armada
Timur di Surabaya. Tugas utama mereka adalah menyerbu kapal dan pangkalan
musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan pantai dan
operasi pendaratan kekuatan amfibi. Detasemen Jala Mangkara (disingkat Denjaka)
adalah sebuah detasemen pasukan khusus TNI Angkatan Laut. Denjaka adalah satuan
gabungan antara personel Kopaska dan Taifib Korps Marinir TNI-AL.
Kopassus TNI-AD
Komando Pasukan Khusus yang disingkat menjadi Kopassus adalah
bagian dari Bala Pertahanan Pusat yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat yang
memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak
dengan tepat, pengintaian, dan anti teror. Prajurit Kopassus dapat mudah
dikenali dengan baret merah yang disandangnya, sehingga pasukan ini sering
disebut sebagai pasukan baret merah. Kopassus memiliki moto Berani, Benar,
Berhasil.