Semakin mendekati pemilu, kampanye partai politik di negara Zionis
semakin ‘menjadi.’ Untuk menarik suara dari rakyat negara penjajah Yahudi itu,
kampanye anti Islam pun tidak dianggap sebagai hal yang tabu. Salah satunya
dilakukan oleh Partai Nasionalis Yahudi, Otzma Leyisrael.
Partai Otzma memerintahkan enam aktifis untuk melantunkan adzan
dengan pengeras suara, di Tel Aviv. Begitu mendengar adzan, warga ibukota
negara Zionis itu pun berdatangan. “Kalian terganggu dengan suara adzan?” tanya
orator kepada warga yang telah berkumpul. Seketika setelah warga mengiyakan,
Partai Otzma menjelaskan bahwa puluhan ribu warga Zionis di lingkungan Pisgat
Ze'ev, Utara Yerusalem, setiap hari selalu terganggu oleh suara adzan.
Lebih jauh, Partai Otzma menjelaskan, masjid-masjid di wilayah
tersebut mengumandangkan azan sebelum fajar menyingsing. Masjid-masjid
menggunakan sistem yang sama untuk memastikan seruan shalat itu didengar.
Ketika warga yang terganggu dengan suara keras itu menelepon
polisi, lanjut Partai Otzma, aparat kepolisian tidak bisa melakukan apapun
karena tidak ada hukum menyangkut masalah itu.
Partai Otzma kemudian menenangkan mereka. Meyakinkan bahwa ketika
partai nasionalis Yahudi itu menang, maka adzan tidak lagi menjadi masalah
karena akan dibuat regulasi yang membatasinya.
Dalam iklannya, selain bertanya "Apakah Anda muak bangun
mendengar bahasa Arab?" kemudian disusul janji “Tenang”, partai itu juga
menampilkan grafis yang membandingkan bahwa suara adzan lebih mengganggu
daripada suara bayi atau pesta tetangga.
Sumber: http://www.bersamadakwah.com/2013/01/partai-nasionalis-yahudi-kampanye.html